LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
FOTOSINTESIS
DISUSUN OLEH :
1. VIDARA ESA PANUNTUN ( 28 )
2. DANIK NOOR UTAMI ( 16 )
3. SANDY ANGGA SAPUTRA ( 10
)
SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL
YOGYAKARTA
Kertan,Sumberagung,Jetis,Bantul,Yogyakarta
2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah menganugerahkan hidayah dan
rahmat-Nya kepada kita, serta sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi
kita Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju kepada satu-satunya jalan
yang benar yakni Al-Islam.
Di
dalam laporan ini memuat tentang hasil percobaan fermentasi sisik ikan terhadap
pertumbuhan Arachis hypogeal,di SMA Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Pelajaran
2012-2013.
Dalam
menyusun laporan ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra.Yati Utami,M.Pd. selaku guru
biologi yang telah membimbing para siswa dalam melakukan praktikum dan
penyelesaikan laporan paktikum biologi tentang percobaan fermentasi
sisik ikan terhadap pertumbuhan Arachis hypogeal.
2. Ayah dan Ibu tercinta yang telah
memberikan dukungan doa,motivasi,serta bantuan baik yang bersifat material
maupun nonmaterial.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebut
satu persatu.
Semoga
amal baik Bapak Ibu beserta semua pihak yang telah mendukung menyelesaikan
laporan ini mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.Amin.
Laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran
yang membangun lebih baiknya laporan ini.Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.
Bantul,
22 September 2012
Penulis
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah menganugerahkan hidayah dan
rahmat-Nya kepada kita, serta sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi
kita Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju kepada satu-satunya jalan
yang benar yakni Al-Islam.
Di
dalam laporan ini memuat tentang hasil percobaan fotosintesis yang dilakukan di laboratorium
SMA Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Pelajaran 2012-2013.
Dalam
menyusun laporan ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra.Yati Utami,M.Pd. selaku guru
biologi yang telah membimbing para siswa dalam melakukan praktikum dan menyelesaikan
laporan paktikum biologi tentang percobaan Ingenhousz (fotosintesis).
2. Ayah dan Ibu tercinta yang telah
memberikan dukungan doa,motivasi,serta bantuan baik yang bersifat material
maupun nonmaterial.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebut
satu persatu.
Semoga
amal baik Bapak Ibu beserta semua pihak yang telah mendukung menyelesaikan
laporan ini mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.Amin.
Laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran
yang membangun lebih baiknya laporan ini.Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.
Bantul, 14
September
2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan praktikum........................................................................................... 1
D.
Manfaat
praktikum......................................................................................... 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 2
A. Dasar Teori..................................................................................................... 2
BAB
III METODE PRAKTIKUM.......................................................................... 6
A.
Jadwal
Penelitian........................................................................................... 6
B. Obyek............................................................................................................. 6
C. Variabel.......................................................................................................... 6
D. Rancangan Penelitian..................................................................................... 6
E. Alat dan Bahan.............................................................................................. 6
F.
Prosedur
Penelitian........................................................................................ 7
BAB
IV DATA dan PEMBAHASAN.................................................................... 9
A.
Hasil
Pengamatan........................................................................................... 9
B.
Pembahasan
................................................................................................... 9
BAB
V KESIMPULAN dan SARAN..................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................................... 13
B. Saran.............................................................................................................. 13
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 14
LAMPIRAN.............................................................................................................. 15
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anabolisme
adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain
dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan.
Anabolisme memerlukan energi, misalnya :energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan energi cahaya matahari.
Pada
proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O energi cahaya
C6H12O6 +O2
+ H2O
klorofil
Untuk mengetahui
fotosintesis menghasilkan O2,
maka dilakukan percobaan Ingenhouzs
dengan memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas,
cahaya, dan NaHCO3.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah faktor yang memengaruhi proses fotosintesis?
2.
Bagaimana
fotosintesis menghasilkan O2 ?
C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi
proses fotosintesis.
2. Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2.
D. Manfaat Praktikum
Bagi
siswa, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengamatani proses fotosintesis
secara langsung.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball,
2002).
Energi foton
yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam
fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara
termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air
dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah
foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada
keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang
pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis
ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).
Pada tahun
1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada
dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh
klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya
matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6
+ 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang
dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama.
Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia
fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1.
Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh
klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem
merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor
elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan
akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2.
Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh
molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung
distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk
membentuk molekul PGA.
b. Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL
(3C).
c. Regenerasi : pembentukan kembali RBP
B.
Faktor
penentu laju fotosintesis
Proses fotosintesis dipengaruhi
beberapa faktor yaitu
faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun
faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa
fungsi organ yang
penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap
beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan,
konsentrasi karbondioksida (CO2).
Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh
secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat
mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun
kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya
faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu
dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor
seperti translokasikarbohidrat, umur daun,
serta ketersediaan nutrisi memengaruhi
fungsi organ yang
penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju
fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama
yang menentukan laju fotosintesis :
- Intensitas cahaya
- Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
- Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. - Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan
stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
- Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
- Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk
tumbuh.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A.
Jadwal Penelitian
Hari dan tanggal :
Jumat, 14 September 2012
Pukul :
11.15 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi
SMA N 1 Jetis Bantul.
B.
Obyek
Obyek dalam penelitian ini adalah Hydrill
verticillata.
C.
Variabel
1.Variabel bebas yang
dibuat berbeda dalam eksperimen ini yaitu suhu,
cahaya, dan bahan fotosintesis.
2.Variabel terkontrol
yang dibuat sama sebagai pengontrol yaitu tanaman yang digunakan (Hydrilla verticillata).
3. Variabel terikat
adalah hasil perlakuan dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu jumlah gelembung yang
dihasilkan.
D.
Rancangan Penelitian
1.
Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan
suhu 30 0.
2. Perlakuan II
diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.
3. Perlakuan III
diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.
4. Perlakuan IV diletakkan di
tempat yang gelap.
E.
Alat dan Bahan
Alat : Bahan
:
1.
Tabung reaksi 4 buah 1.
Tumbuhan air (Hydrill verticillata)
2.
Corong kaca 4 buah 2.
Larutan NaHCO3
3.
Termometer raksa 2 buah 3. Es Batu
4.
Kawat penyangga 12 buah 4. Air
5.
Gelas kimia 4 buah
6.
Stopwacth
F.
Prosedur Penelitian
Cara
kerja untuk fotosintesis yang menggunakan cahaya matahari langsung:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong Hydrilla
verticillata dengan panjang 7 cm sebanyak 5 buah.
3. Memasukkan Hydrilla verticillata secara bersamaan
kedalam corong kaca,bagian ujung Hydrilla
verticillatamenghadap kebawah.
4. Menutup gelas kimia dengan corong kaca yang telah
diberi Hydrilla verticillata.
5. Menutup corong kaca dengan gelas kimia.
6. Mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh dan jangan
sampai terdapat gelembung dan mengkaitkan corong kaca dengan kawat penyangga.
7.
Sebelum memanaskan Hydrilla
verticillata dalam 2 gelas kimia yang berbeda dengan sinar matahari
langsung , menyusun perangkat percobaan :
a. Perlakuan I
diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 30 0.
b. Perlakuan II
diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.
c. Perlakuan III
diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.
8. Memanaskan secara bersamaan anatara gelas kimia
1,II,dan III dibawah sinar matahari langsung untuk gelas kimia I, II (suhu
harus stabil dalam keadaan 30oC untuk gelas kimia I, dan suhu 150
untuk gelas kimia II jika suhu naik gelas kimiaditambah es agar turun
kembali stabil).
9.
Menghitung jumlah gelembung yang dihasilkan dalam 3
menit pertama, 3 menit ke dua, dan 3 menit ke tiga.
10. Mencatat
jumlah gelembung dalam tabel dan kemudian dirata-rata.
B. Cara kerja
untuk fotosintesis yang tidak menggunakan cahaya matahari ( perlakuanke – IV ) :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong Hydrilla
verticillata dengan panjang 7 cm sebanyak 5 buah.
3. Memasukkan Hydrilla
verticillata secara bersamaan kedalam corong kaca.
4. Menutup gelas kimia dengan corong kaca yang telah
diberi Hydrilla verticillata.
5. Menutup corong kaca dengan gelas kimia.
6. Mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh dan jangan
sampai terdapat gelembung dan mengkaitkan corong kaca dengan kawat penyangga.
7. Memasukkan gelas kimia tersebut dalam tempat yang
gelap.
8. Menghitung jumlah gelembung yang dihasilkan dalam 5
menit pertama, 5 menit ke dua, dan 5 menit ke tiga.
9. Mencatat jumlah gelembung dalam tabel dan kemudian
dirata-rata.
Pertanyaan :
1. Perlakuan mana yang mengeluarkan
gelembung paling banyak ? Jelaskan !
2. Perlakuan mana yang tidak mengeluarkan
gelembung atau hanya mengeluarkan sedikit gelembung ? Jelaskan !
3. Apa fungsi penambahan NaHCO3?
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan
percobaan uji fotosintesis didapatkan data dan hasil sebagai
berikut :
No
|
Perlakuan
Hydrilla
verticillata
|
Jumlah
gelembung dalam
|
Rata-rata
|
||
3
menit I
|
3
menit II
|
3
menit III
|
|||
1
|
Sinar matahari + air
|
458
Gelembung kecil dan 12 gelembung besar
|
597
Gelembung kecil dan 12 gelembung besar
|
725
Gelembung kecil dan 8 gelembung besar
|
593,3 Gelembung kecil dan
3,56
|
2
|
Sinar
matahari + air + es
(150C)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Sinar matahari + air + NaHCO3
|
54
Gelembung besar
|
70 Gelembung
besar
|
76 Gelembung
besar
|
66,67 Gelembung besar
|
4
|
Tanpa Sinar matahari + air
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pertanyaan
:
1.
Perlakuan mana yang gelembungnya paling banyak ?Jelaskan !
2.
Perlakuan mana yang tidak mengeluarkan gelembung ?Jelaskan !
3.
Apa fungsi penambahan NaHO3 ?
Jawab :
1.
Perlakuan
yang menghasilkan gelembung paling banyak pada perlakuan III yaitu perlakuan
yang di tempatkan di tempat yang terang dan ditambah dengan NaHO3. Karena menyebabkan intensitas cahaya dan NaHO3 yang terurai menjadi NaOH dan CO2. NaHO3 menambah substrat untuk proses fotosintesis sehingga hasil gelembung yang dihasilkan lebih banyak.
2.
Perlakuan
yang tidak mengeluarkan gelembung pada perlakuan IV yaitu ditempatkan di tempat yang
tidak terdapat cahaya matahari( keadaan gelap ). Di tempat yang gelap suhunya rendah sehingga enzim inaktif sehingga tidak terjadi reaksi.
3.
Fungsi NaHO3
adalah untuk menambah substrat dalam bahan proses fotosintesis.
B.
Pembahasan
Fotosintesis
adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi
matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas.
Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga
memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan diproses
untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Reaksi yang
terjadi saat fotosintesis adalah :
CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O
klorofil
Dari reaksi tersebut kami dapat
memperkirakan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan oksigen.Hydrilla verticillatadimasukkan ke dalam gelas beaker yang
terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia,
kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk
kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar.
Dalam melakukan percobaan ini kami
menyiapkan bahan – bahan yang digunakan. Bahannya diantaranya :Hydrilla
verticillata,air,NaHCO3,dan
es batu. Hydrilla verticillatadipotong
– potong dengan ukuran 7 cm sebanyak 5 buah pada setiap perlakuan. Kemudian
kami melakukan percobaan dengan perlakuan yang berbeda – beda pada 4 tabung
reaksi. Setelah melakukan percobaan reaksi fotosintesis, dengan perlakuan yang
berbeda – beda pada 6 tabung reaksi didapatkan hasil seperti data pengamatan
yang ada di atas :
Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan
suhu 300. Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung
reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke
dalam sebuah ember dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam tabung.
Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung kemudian
mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit
pertama gelembung yang dihasilkan sebanyak 458 gelembung kecil dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung
yang dihasilkan bertambah sebanyak 597 gelembung kecil dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit yang
terakhir jumlah gelembung yang dihasilkan bertambah sebanyak 725 gelembung
kecil dan 8 gelembung besar Dari hasil yang didapat membuktikan bahwa pada
percobaan ini menghasilkan oksigen ditandai dengan munculnya gelembung –
gelembung udara yang ada di dalam tabung. Semakin lama waktu yang
digunakan,oksigen yang dihasilkan semakin banyak.
Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan
ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.Pada perlakuan ini gelas
kimia yang telah berisi corong, Hydrilla
verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air
dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara
luar yang masuk ke dalam tabung. Diberi es batu untuk sehingga suhu menjadi 150. Kemudian diletakkan di tempat yang terang
terkena matahari langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan
dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit pertama,kedua,dan ketiga tidak ada
gelembung yang dihasilkan. Jika dibandingkan dengan perakuan pertama gelembung
yang dihasilkan sangat banyak dengan suhu 300 . Sehingga dapat
diketahui bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh temperatur( suhu ) dan dalam suhu
yang dingin ternyata mempengaruhi kerja enzim yaitu kerja enzim kurang optimal.
Perlakuan
III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.Pada perlakuan
ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla
verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air
dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara
luar yang masuk ke dalam tabung.kemudian ditambahkan larutan NaHCO3. Kemudian diletakkan di tempat terang yang langsung
terkena cahaya matahari langsung. Dari tabel pengamatan diatas diketahui bahwa
pada 3 menit pertama gelembung yang dihasilkan sebanyak 54 gelembung besar.
Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan sebanyak 70 gelembung besar. Pada
3 menit terakhir gelembung yang dihasilkan sebanyak 76 gelembung besar.
Sehingga jika gelembung besar ini diakumulasi menjadi gelembung kecil maka
perbandingan antara perlakuan I yaitu ditempatkan ditempat yang terang dengan suhu
300 dengan
perlakuan ketiga yaitu ditempatkan di tempat yang terang dengan penambahan NaHCO3maka
gelembung yang banyak dihasilkan yaitu pada perlakuan ketiga dengan penambahan NaHCO3.
Hal ini membuktikan bahwa pada perlakuan ketiga ini menggunakan larutan NaHCO3menghasilkan
oksigen lebih banyak. Karena penambahan NaHCO3yang bereaksi dengan
cahaya matahari akan terurai menjadi NaOH dan CO2. Dan NaHCO3menambah substrat dalam bahan untuk proses
fotosintesis sehinggaa gelembung yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan percobaan yang pertama tanpa ada
tambahan substrat hanya terkena sinar matahari langsung.
Perlakuan IV diletakkan ditempat
yang gelap tanpa ada sinar matahari. Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah
berisi corong, Hydrilla verticillata,
kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan cara
menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara luar yang masuk
ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari
langsung kemudian mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut.
Dari tabel pengamatan diatas pada 3 menit pertama,kedua,dan ketiga tidak
menghasilkan gelembung udara. Hal ini
membutuhkan dalam proses fotosintesis
dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
BAB
V
KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN dan SARAN
A.Kesimpulan
1. Yang
mempengaruhi proses fotosintesis diantaranya intensitas cahaya, suhu, dan penambahan substratuntuk reaksi fotosintesis.
2. Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan adanya gelembung –
gelembung udara yang terdapat
pada perlakuan yang di tempatkan di tempat yang terang.
B.Saran
Dalam melakukan penelitian harus cermat,
usahakan saat pada perlakuan di tempat gelap harus dipastikan tidak ada cahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arif Priadi.2010.Biologi SMA Kelas XII.Jakarta :
Yudistira.
D.A.Pratiwi.2006.BIOLOGI untuk SMA Kelas XII.Jakarta :
Erlangga.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga.
Jakarta.
Kimball, J.
W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball,
J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara.
Bandung.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN
A. Alat
dan Bahan
Gelas kimia, corong dan tabung reaksi
Termometer
raksa
Hydrilla
verticillata
B.
Percobaan
Pembentukan
gelembung-gelembung udara Gelas kimia yang
diberi bongkahan es
BalasHapusDisini ada Laporan lengkapnya juga Berkas Praktikum
Thanks
BalasHapus